Cara meningkatkan keterampilan komunikasi merupakan salah satu hal wajib yang harus dipelajari. Keterampilan komunikasi sendiri dapat membantu seseorang dalam banyak hal, salah satunya dalam bersosialisasi.
Komunikasi menjadi kunci dalam berhubungan sosial dengan banyak orang. Keterampilan komunikasi bukan hanya sekadar pandai berbicara saja, namun juga menjadi pendengar yang baik. Sebab komunikasi yang baik adalah ketika terjadi interaksi timbal balik, di mana seseorang berbicara dan yang lain mendengarkan secara bergantian.
Keterampilan komunikasi dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik itu di lingkungan tempat tinggal, kerja, bahkan tempat asing sekalipun. Dengan menerapkan keterampilan komunikasi yang baik, Anda akan memperoleh respons dan penilaian yang baik pula. Lalu bagaimana cara meningkatkan keterampilan komunikasi agar lebih baik?
Cara Meningkatkan Keterampilan Komunikasi
Setelah membaca sedikit penjelasan di atas, pasti Anda akan menyadari betapa pentingnya keterampilan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Lalu muncul pertanyaan seperti, “Apakah cara berkomunikasi selama ini sudah baik dan benar?” atau “Bagaimana meningkatkan skill komunikasi agar jadi lebih baik?”.
Mari simak beberapa cara berikut ini agar keterampilan berkomunikasi Anda bisa menjadi lebih baik dan efektif.
- Berlatih Komunikasi Aktif
Cara yang pertama adalah dengan banyak berlatih untuk menerapkan komunikasi aktif. Komunikasi aktif yang dimaksud di sini adalah interaksi dua arah atau timbal balik. Jangan hanya fokus berbicara dan menunggu giliran bicara saja.
Anda juga harus berlatih menjadi pendengar yang baik dan mencerna apa yang lawan bicara sampaikan. Berikan timbal balik yang relevan dan tunjukan minat serta empati Anda. Komunikasi Anda akan berjalan lancar dengan pesan yang tersampaikan dengan jelas, efisien dan efektif.
- Berlatih Menjadi Pendengar
Seperti yang dibahas pada cara pertama, berikutnya adalah berlatih untuk menjadi pendengar yang baik bagi lawan bicara. Pahami dan cerna pesan yang coba disampaikan oleh lawan bicara Anda. Berikan respons yang relevan dan tunjukan empati serta minat Anda.
Jika mereka masih belum selesai berbicara, jangan interupsi atau memotong pembicaraan mereka. Tunggu sampai lawan bicara selesai menyampaikan maksud mereka. Ajukan pertanyaan untuk memastikan Anda memahami dengan benar maksud mereka sebelum memberikan respons.
- Pahami Bahasa Tubuh
Selain berbentuk verbal, komunikasi juga bisa berbentuk non-verbal seperti bahasa tubuh. Hal ini akan terlihat jelas dan dianggap sebagai respons paling jujur ketika Anda berkomunikasi. Memahami bahasa tubuh juga termasuk keterampilan komunikasi.
Dengan memahami bahasa tubuh, seseorang bisa mendeteksi ketika Anda sedang merasa tidak nyaman atau sedang berbohong. Hal ini bisa diamati dari gerak mata dan tingkah laku Anda. Maka dari itu, pastikan bahasa tubuh Anda menunjukan rasa percaya diri dan ketertarikan terhadap lawan bicara.
- Tingkatkan Literasi
Selain beberapa cara di atas, kemampuan komunikasi Anda juga bisa ditingkatkan dengan wawasan bahasa dan literasi yang mumpuni. Dalam hal ini Anda bisa meningkatkan kemampuan tersebut dengan memperluas kosakata, wawasan, pengetahuan dan pemahaman tentang tata bahasa.
Anda bisa mulai berlatih dengan membaca banyak buku dan menulis esai. Dengan meningkatkan literasi, Anda dapat lebih mudah memahami konteks dalam berkomunikasi, menganalisis informasi yang didapat dari lawan bicara dan memberi respons secara jelas dan efektif.
- Perhatikan Intonasi
Selain memahami tata bahasa yang benar, Anda juga perlu memperhatikan intonasi dan kecepatan berbicara ketika berkomunikasi. Hal ini dapat berpengaruh kepada respons lawan bicara ketika mendengarkan pesan yang ingin Anda sampaikan. Pastikan Anda berbicara dengan intonasi dan kecepatan yang tepat agar tidak terjadi kesalahpahaman ketika berkomunikasi.
Dari beberapa cara meningkatkan keterampilan komunikasi, adakah yang sudah Anda terapkan dalam berkomunikasi sehari-hari? Apabila belum, maka segera terapkan agar komunikasi Anda menjadi semakin lancar dan mencegah terjadinya kesalahpahaman dengan lawan bicara.