Dasar akuntansi adalah salah satu ilmu yang perlu dikuasai oleh seorang pekerja di bidang keuangan. Selain itu, jika Anda berniat merintis usaha, maka tak ada salahnya belajar mengenai hal ini agar dapat memantau arus keuangan perusahaan.
Pengertian Dasar Akuntansi
Akuntansi adalah ilmu yang berkaitan dengan pencatatan, analisis, dan mengkomunikasikan transaksi suatu entitas bisnis dengan tujuan untuk memberikan informasi relevan bagi pihak-pihak berkepentingan agar dapat mengambil suatu keputusan.
Adapun dasar akuntansi adalah hal mendasar terkait penerapan ilmu tersebut yang biasanya terdiri atas persamaan, penjurnalan, pembuatan neraca, hingga penyajian laporan keuangan. Tujuan akhirnya adalah membuat pelaporan terkait kondisi finansial sebagai dasar pengambilan keputusan perusahaan.
Persamaan Dasar Akuntansi
Salah satu bagian dari akuntansi adalah persamaan dasar. Rumus ini menggambarkan kepemilikan dan hutang perusahaan yang digunakan untuk memproyeksikan modal suatu perusahaan. Biasanya, komponen ini dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut penjelasannya dari GuruAkuntansi.co.id:
Aset = Kewajiban + Ekuitas
Selain formula yang dirumuskan di atas, rumus persamaan dasar akuntansi adalah sebagai berikut.
Aktiva = Hutang + Pasiva
Dari persamaan di atas, ditunjukan bahwa suatu perusahaan akan mendapatkan aset melalui penjumlahan kewajiban dan ekuitas sebagai sumber pendanaan.
Menurut persamaan tersebut, posisi kewajiban ditempatkan sebelum ekuitas, hal ini karena hutang perusahaan memang harus dibayar terlebih dahulu kepada kreditur dalam hal perusahaan mengalami kebangkrutan. Dengan demikian, prinsip dasar akuntansi salah satunya adalah kewajiban lebih likuid dibanding ekuitas.
Aset dalam akuntansi biasanya akan selalu linier dengan ekuitas atau kewajiban, artinya, jika aset perusahaan meningkat, maka kedua komponen tersebut juga akan naik nilainya agar persamaan tetap seimbang.Begitu pula sebaliknya.
Komponen dalam Persamaan Akuntansi
Setelah mengetahui rumus persamaan akuntansi, penting bagi Anda untuk mengetahui apa saja yang ada di dalamnya dan dari mana komponen tersebut berasal. Berikut ini penjelasannya.
- Aset atau Aktiva
Aset atau aktiva dalam rumus persamaan dasar akuntansi adalah sumber daya yang dimiliki perusahaan dan bermanfaat untuk kegiatan produksi maupun keberlangsungan perusahaan. Wujudnya dapat berupa uang maupun benda-benda tidak berwujud (intangible) seperti hak cipta maupun paten. Selain itu, salah satu aktiva yang biasanya dimiliki perusahaan adalah piutang, yakni jenis aset umum mengenai pernyataan janji pembayaran dari pihak penerima layanan atau produk kepada perusahaan produsen. Berikut ini beberapa contoh dari akun aktiva:- Aset lancar, Biaya dibayar di muka, piutang, dan kas
- Aset tidak berwujud, Goodwill (kelebihan pembayaran dibanding nilai pasar), Paten, dan Hak Cipta.
- Aset tetap, bangunan, tanah, kendaraan, mesin produksi.
- Liabilitas atau Kewajiban
Salah satu bagian dalam rumus persamaan dasar akuntansi adalah liabilitas atau kewajiban, yakni sejumlah dana pinjaman dari kreditur yang harus dibayar oleh perusahaan sesuai kesepakatan. Komponen ini merupakan kebalikan dari piutang dan pencatatannya harus dilakukan di dalam laporan keuangan. Contoh akun kewajiban adalah sebagai berikut.- Utang jangka panjang, Obligas
- Utang jangka pendek, kewajiban pajak, gaji karyawan yang belum dibayar, utang dagang, kredit bank.
- Ekuitas
Ekuitas adalah aset perusahaan yang dimiliki pihak ketiga, misalnya pemegang saham atau stakeholders. Biasanya, kepemilikan ini dapat berubah sesuai kondisi real-nya. Contoh ekuitas adalah sebagai berikut.- Modal.
- Penarikan dana atau prive.
- Saham biasa.
- Modal yang disetorkan.
- Laba biasa.
Contoh Persamaan Dasar Akuntansi
Setelah mengetahui pengertian, rumus, dan komponennya, berikut ini contoh persamaan dasar akuntansi yang dapat membantu pemahaman Anda.
Anda mendirikan perusahaan A, lalu menanamkan modal senilai Rp300 juta. Setelah itu, untuk melancarkan kegiatan produksi, dilakukan pembelian mesin seharga Rp500 juta dengan mengurangi kas sebesar Rp100 juta dan berhutang pada bank sebanyak Rp400 juta. Selain itu, perusahaan juga pernah membeli bahan baku dengan uang kas, total pengeluarannya adalah Rp150 juta.