Salah satu teknologi Fintech adalah e-money. Bank gencar meluncurkan produk cashless yang membuat transaksi tanpa tunai menjadi semakin mudah, yaitu: e-money.
Apa saja e-money di Indonesia dan bagaimana plus minus setiap ?
Bank Indonesia (BI) mencatat, jumlah uang elektronik yang beredar hingga Juni 2018 lalu mencapai 125,18 juta keping dan akun.
Sedang jumlah penyelenggaranya sebanyak 29 perusahaan dan 11 di antaranya adalah bank.
E-money adalah salah satu cara Bank Indonesia mendorong masyarakat untuk bertransaksi secara non-tunai. Karena transaksi non-tunai dianggap lebih aman, cepat.
E-money menjadi andalan banyak bank besar untuk menggaet nasabah, terutama nasabah milenial yang memang suka dengan transaksi cashless.
Contoh, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Central Asia (BCA), serta Bank DKI.
Kami melakukan review atas berbagai provider e-money. Mana yang bisa menjadi pertimbangan Anda untuk digunakan ?
Review ini didasari karena mulai banyaknya e-money dan perlu analisa untuk memilih yang terbaik (sumber referensi)
Mandiri e-Money
Bank pelat merah ini punya pengguna e-money yang banyak.
Itu sebabnya, mereka terus memperluas penerimaan pembayaran Mandiri e-Money khususnya di sektor transportasi, termasuk menambah infrastruktur isi ulang. Sehingga, pengguna bisa dengan mudah mengakses Mandiri e-Money.
Bukan cuma itu, Bank Mandiri bakal membangun cashless society di berbagai sektor bisnis yang dekat dengan masyarakat, mulai pasar, sekolah, hingga tempat wisata. Mandiri terus berinovasi dalam memperkuat layanan electronic banking untuk memberi kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna Mandiri e-Money.
Kelebihan Mandiri E-Money
- Memiliki infrastruktur sarana isi ulang terlengkap, jumlah merchant yang luas, dan mempunyai banyak mitra penerbitan kartu (co-brand) di seluruh Indonesia.
- Jumlah merchant yang bisa menerima transaksi Mandiri e-Money lebih dari 62.000 gerai.
- Lokasi isi ulangnya tersebar di 50.000 titik, yang terdiri dari ATM, toko ritel, halte TransJakarta, serta mesin top- up di gerbang tol.
- Pengguna juga bisa isi ulang melalui aplikasi ponsel cerdas berbasis near field communication (NFC).
Pengisian lewat ponsel menjadi salah satu keunggulan Mandiri e-money yang paling menarik karena sangat mempermudah. Apalagi Mandiri e-money banyak digunakan untuk pembayaran jalan tol.
BRI Brizzi
Jumlah e-money BRI bertajuk Brizzi melonjak 154% menjadi 1,79 juta kartu per Juni lalu. Handayani, Direktur Konsumer Bisnis BRI, mengatakan, frekuensi transaksinya pun meroket sampai 942% menjadi 131,91 juta kali.
Segendang sepenarian dengan Mandiri e-Money, pengguna Brizzi juga bisa melakukan top-up melalui gawai pintar berteknologi NFC dengan aplikasi Mobile BRI.
Keunggulan lain, pengguna bisa mengisi ulang tertunda dari bank lain dengan menu transfer. Untuk mendongkrak transaksi Brizzi, BRI bakal menambah akseptasi di ruas-ruas tol yang baru atau Flazz BCA
BCA Flazz
Jumlah maupun nilai transaksi Flazz BCA hingga Juni tahun ini meningkat hampir dua kali lipat
ketimbang periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini ditunjang oleh penerimaan BCA Flazz di sektor transportasi.
Saat ini, pengguna BCA Flazz bisa bertransaksi di lebih 52.000 lokasi. Mulai gerbang tol, minimarket, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), tempat rekreasi, hingga loket transportasi umum.
Jak-Card
Kartu e-money milik Bank DKI ini menjadi sistem pembayaran yang mendukung layanan publik di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebut saja, untuk pembelian tiket masuk Taman Margasatwa Ragunan, Monas, juga TransJakarta.
Seiring penerapan Standar Nasional Teknologi Chip (STNC) dan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), Direktur Bisnis Bank DKI, menjelaskan, JakCard juga dikombinasikan dengan kartu debit Bank DKI (dual-interface).
Dengan layanan ini lebih memudahkan nasabah untuk bertransaksi menggunakan prepaid-card dan debit card dalam satu kartu.
Tak hanya berbasis kartu, bank pembangunan daerah kepunyaan Pemerintah Provinsi DKI ini juga mulai mengembangkan layanan uang elektronik berbasis server. Namanya: JakOne Mobile. “Ini merupakan milestone Bank DKI dalam pengembangan pembayaran digital,” ujarnya.
Pengguna JakOne Mobile bisa bertransaksi di merchant modern dan juga di ribuan merchant tradisional hingga e-commerce. Untuk transaksi di merchant tradisional, seperti warung tegal dan pedagang kaki lima, Bank DKI merupakan pionir yang mengimplementasikan transaksi dengan cara scan to pay (QR Payment).
Keunggulan utama dari JakOne Mobile: penggabungan uang elektronik berbasis server dengan mobile banking menjadi satu aplikasi. Alhasil, pengguna bisa memanfaatkan fitur keduanya dengan pilihan sumber dana dari saldo uang elektronik maupun rekening.
Keunggulan lainnya, pengguna bisa membuka rekening melalui JakOne Mobile tanpa harus jauh-jauh datang ke kantor cabang Bank DKI.
Saat ini, Bank DKI tengah mengembangkan fitur-fitur pembayaran dan pembelian, e-statement, integrasi aplikasi uang elektronik dengan loyalty system, reksadana online, pembayaran tagihan yang bekerjasama dengan perusahaan teknologi informasi (tekin).
Kesimpulan
Kehadiran emoney membuat proses transaksi cashless menjadi lebih mudah dan tersebar. Masing – masing bank menawarkan e-money dengan kelebihannya.
Emoney Mandiri, BCA, BRI dan Jakcard adalah pilihan yang bisa dipertimbangkan masyarakat.